URAIAN MATERI
Permasalahan
dan kendala yang terjadi pada saat membangun jaringan VLAN
Saat
memutuskan untuk membangun sebuah jaringan komputer banyak hal yang kemudian
membuat orang lalu membatalkan rencana tersebut. Sebagian besar dari kita pasti
sangat sadar betapa pentingnya peran sebuah jaringan komputer, akan tetapi di
kemudian waktu saat akan mulai merencanakan untuk membangun jaringan komputer,
kita lalu menjadi pesimis ketika dihadapkan pada berbagai pertimbangan seperti
dana, waktu dan juga faktor teknis terkait instalasi serta perawatan jaringan
komputer itu.
Pada
posting ini dibahas tentang kenyataan yang harus dihadapi ketika memutuskan
untuk membangun sebuah jaringan komputer di rumah kita atau di sebuah kantor
berskala kecil.
Hal-hal
berikut ini biasanya ke depannya akan menjadi kendala dan oleh karena itu mesti
dipertimbangkan bagaimana cara mangatasinya sejak dari awal.
1.
Butuh dana dan waktu ekstra.
Saat membeli komputer biasanya kita tidak terpikirkan tentang jaringan
komputer, ketika teman, tetangga atau anggota keluarga lainnya mulai bicara
tentang wi-fi, printer sharing, file sharing maka barulah mulai terpikirkan
tentang yang nama jaringan, barulah kita mulai berpikir tentang apa itu
jaringan, perangkat tambahan apa yang dibutuhkan untuk membangun sebuah
jaringan komputer, berapa biayanya, butuh berapa lama untuk membuat sebuah jaringan
komputer dan sebagainya.
Jadi
dalam rencana keuangan kita sebaiknya dimasukkan juga alokasi dana untuk
pengadaan peralatan untuk kebutuhan jaringan. Perangkat seperti kabel dan
Wi-fi access point adalah mutlak dibutuhkan ketika membangun sebuah jaringan komputer.
Membangun
sebuah jaringan juga cukup banyak menyita waktu, butuh beberapa hari untuk
menarik dan merapikan kabel data serta instalasi jaringan kablel, tergantung
kondisi lokasi. Jika berminat dengan jaringan tanpa kabel maka sebaiknya
sedetail mungkin untuk mengetahui syarat-syarat dan kondisi perangkat network
lainnya seperti printer, apakah support wireless atau tidak. Penting
untuk mengetahui cara-cara pengaturan saat instalasi sehingga lebih
menghemat waktu. Pertimbangankan juga untuk menyiapkan dana lebih untuk
berjaga-jaga jika seandainya butuh tenaga konsultan atau tenaga subkon.
2. Memahami Tingkat
Kesulitan Terkait Instalasi Jaringan Komputer.
Membandingkan
kemampuan dan pengetahuan kita dengan tingkat kesulitan terkait proses
instalasi adalah hal penting, hal ini bertujuan agar rencana kita benar-benar
matang dan tidak berhenti di tengah jalan.
Contoh
beberapa pengetahuan dasar seperti jenis koneksi kabel yang mesti terpasang,
bagaimana mengatur IP address yang akan dipakai merupakan hal-hal dasar yang
mesti dipahami dengan baik. Jika tidak memahami tingkat kesulitan yang bakal
dihadapi nanti maka anda akan menyia-nyiakan banyak hal mulai dari dana sampai
waktu. Pastikan anda memahami langkah demi langkah dalam membangun sebuah
jaringan komputer, pastikan anda bisa mengerjakannya sendiri atau perlu
mengeluarkan dana lebih untuk membayar orang lain untuk mengerjakannya.
3. Perawatan dan
Suport terhadap Masalah Jaringan.
Sangat baik
jika perawatan jaringan dimasukkan juga dalam agenda rencana saat membuat
jaringan komputer. Perawatan jaringan komputer tidak hanya berhubungan dengan
troubleshooting masalah yang lain, tetapi juga menyiapkan cadangan perangkat
jika terjadi kerusakan pada perangkat jaringan yang sedang dipakai.
Troubleshooting dan perawatan masalah jaringan sangat beragam terutama yang
terkait dengan ketersedian koneksi yang cepat dan stabil sampai dengan masalah
yang terkait dengan aplikasi yang sangat mengandalkan jaringan seperti email
dan sebagainya.
4. Masalah keamanan.
Tahapan berikutnya setelah melewati kendala terkait dengan instalasi adalah
masalah keamanan.Ancaman keamanan tidak semata datang dari luar tetapi juga
dari sesama pemakai komputer yang ada dalam jaringan. File-file yang dibagikan
dalam sebuah jaringan merupakan masalah keamanan yang mesti dipikirkan
bagaimana cara perlindungannya. Virus dan pembatasan hak akses terhadap
file-file penting yang dibagikan merupakan prioritas utama yang mesti
diperhatikan.
5. Akses ke Perangkat dan File.
Dalam jaringan komputer akses ke perangkat dan file yang dipakai secara
bersama-sama harus dipahami bahwa kondisinya berbeda dibanding jika perangkat
tersebut digunakan atau terkoneksi langsung oleh satu komputer saja.Salah satu contoh bahwa pada jaringan komputer,
pemakaian printer dilakukan secara bergantian sehingga hal ini membutuhkan
kesabaran dari tiap-tiap pengguna komputer yang tergabung dalam jaringan.
Salah
satu pertimbangan orang keberatan menggunakan jaringan komputer adalah antrian
yang cukup lama saat printer yang di-share sedang dipakai oleh pengguna
lainnya. Hal ini harus dipahami oleh semua pengguna jaringan komputer,
pilih mana apakah kita harus menyiapkan satu printer untuk masing-masing
komputer atau satu printer untuk semua komputer yang ada dijaringan?
6. Kecepatan Akses.
Konsekuensi yang paling dirasakan saat menggunakan jaringan komputer adalah
sedikit menurunnya kecepatan dalam mengakses data dari server, hal ini
disebabkan oleh karena adanya waktu tunda karena harus melalui jaringan
komputer ( kabel dan tanpa kabel ), bandingkan jika data yang dibutuhkan
oleh sebuah program terdapat pada komputer yang sama. Hal yang mesti dipahami
adalah penerapan sistem jaringan pasti akan menyebabkan adanya waktu tunda,
besar kecilnya waktu tunda ditentukan oleh kepadatan lalulintas
data yang lewat.
Pemakaian
jaringan komputer memang bukan tanpa kekurangan, tapi pengetahuan akan kendala
dan cara mengatasinya adalah hal yang penting. Pastikan 6 hal di atas bukanlah
masalah serius bagi anda, jika tidak maka sebaiknya tunda dulu rencana anda
atau segera mencari solusi atas kendala yang sekiranya terasa berat untuk
diatasi.
Masalah jaringan karena kegagalan kabel jaringan
Yang
ini merupakan masalah jaringan yang umum kita temui akibat putusnya kabel
jaringan yang bisa mempengaruhi kinerja sebuah komputer dalam
jaringan karena putusnya kabel patch anda karena digigit tikus; masalah
jaringan yang berdampak pada satu blok gedung karena putusnya kabel antar
switch (uplink cable); atau bahkan berdampak pada sebagian besar komputer dalam
jaringan lan anda karena kegagalan backbone cable.
Dampak ambruknya jaringan
Masalah
jaringan yang berdampak pada sebuah komputer saja mungkin bukan masalah besar
kecuali itu komputer sang jendral or sang direktur anda. Tapi masalah jaringan
yang berdampak pada jaringan lan anda secara keseluruhan atau bahkan berdampak
secara global dalam bisinis corporate anda bisa membuat keringat dingin anda
keluar deras. Dalam system infrastruktur jaringan yang berskala besar, system
redundansi haruslah diterapkan. Sehingga kalau terjadi kegagalan dalam satu
jalur jaringan tidak akan menyebabkan kegagalan jaringan dalam waktu yang lama.
Enable STP switch
Dalam
jaringan multi switch yang kompleks maka Spanning Tree Protocol (STP)
haruslah di enable dan di tuning secara manual. STP adalah suatu service yang
memungkinkan jaringan switch-2
dan bridge-2 LAN anda terkoneksi satu sama lain secara redundant
dengan suatu mekanisme yang bisa mencegah bridging loops. Bridging loop itu
paket data yang berputar-putar dalam jaringan nyari alamat sampai kecapekan dan
akhirnya koid. Bridging loop ini bisa menyebabkan trafik jaringan anda macet
atau disebut broadcast storm.
Masalah jaringan karena kegagalan piranti jaringan
Skala
gangguan akibat dari kegagalan piranti jaringan juga bisa bervariasi, dari
hanya sebuah komputer karena kegagalan NIC – lan card; beberapa komputer karena
kegagalan switch; atau bahkan berskala luas karena kegagalan pada switch
central yang menghubungkan jaringan server. Untuk kegagalan lan card di salah
satu komputer bisa diganti dengan network card cadangan anda.
Link redundansi
Terus
bagaimana kalau kegagalan jaringan itu akibat kerusakan pada switch? Design
anda mengenai redundansi jaringan akan sangat membantu dalam menyelamatkan
kegagalan jaringan anda. Kebutuhan load balancing dan redundansi haruslah
dikaji untuk setiap kebutuhan berdasarkan penggunaan link redundansi; piranti
router; switch dan multi-homed host yang bersifat kritis.
Tujuan dari system redundansi ini dimaksudkan untuk menjamin ketersediaan
layanan dimana tidak ada satupun titik rawan kegagalan.
Mari
kita perhatikan pada gambar diatas tentang system redundansi.
Redundansi
switch; jika terjadi masalah dikarenakan kegagalan pada switch A, Switch B
masih bisa berfungsi untuk mensuplay link kepada server dan juga ke dua
distribusi switch dan link ke WAN. Jenis masalah jaringan ini
tidak akan mempengarui system server down.
Redundansi
router akan membuat backup link WAN saat terjadi masalah pada salah satu
router. Misal salah satu router yang menghubungkan jaringan
frame relay anda ke kantor lainnya, maka masih ada backup
link di router satunya.
Redundansi
link – akan membackup link jika ada masalah jaringan dengan terputusnya link ke
server atau ke switch.
Kita
bisa mengaplikasikan system redundansi ini pada model scenario sebelumnya yang
menghubungkan kedua kantor Mining dan HRD dengan menarik dua kabel UTP Cat5e
bawah tanah sebagai link redundansi. Pastikan bahwa kedua kabel redundansi ini
tidak terhubung kepada switch yang sama, karena kalau terjadi kegagalan pada
switch maka akan percuma juga.
Untuk
redundansi link internet, sebenarnya sudah banyak dipasaran router dengan port
WAN dua atau lebih sehingga tidak perlu lagi dua router. Router jenis ini biasanya
untuk kantoran kecil menengah dimana dua port WAN bisa failover – failback.
Jadi jika link utama fail, maka akan failover ke link backup. Atau bisa juga
kedua link dibuat load balancing, sebut saja FVS336G Dual Wan Gigabit SSL VPN
Firewall.
Masalah jaringan karena kegagalan system
Masalah
jaringan karena penyebaran virus
Jenis
ini juga merupakan masalah jaringan yang bukan karena kegagalan infrastruktur
jaringan fisik, akan tetapi system jaringan anda akan kebanjiran traffic dari
pengaruh virus yang menyerang system server dan menulari ke semua komputer
dalam jaringan anda. Kinerja dari system jaringan anda akan menjadi sangat
pelan sekali bahkan boleh dibilang ambruk. Apa yang bisa anda lakukan dengan
serangan virus ini adalah menerapkan best practice security policy, pertahanan
system anda harus kebal sekali.
Segala
macam masalah jaringan, anda sebagai network dan system administrator haruslah
bisa menyelesaikan masalah.Tidak perduli apakah masalah tersebut merupakan
kegagalan piranti jaringan anda; atau masalah system komputer anda; ataupun
intruder yang menyerang system infrastructure system anda.Suatu
design jaringan redundansi yang bagus dan system manajemen
yang bagus merupakan suatu keharusan dalam skala jaringan yang bersifat luas
dan kompleks.
Pendahuluan
Sebelum
kita membahas masalah jaringan wireless, terlebih dahulu kita juga harus
mengerti bagaimana proses terjadinya koneksi wireless clients kepada jaringan
wireless. Hal ini sangat membantu sekali dalam kita melakukan
troubleshooting.
Pada
artikel sebelumnya tentang cara melakukan troubleshooting
jaringan, artikel ini sebenarnya merupakan kelanjutan dari
artikel tersebut, akan tetapi disini akan focus pada masalah
jaringan wireless.Seiring semakin banyaknya pemakai wireless
network ini, wireless problems
sudah menjadi sesuatu yang sering dihadapi dan dipertanyakan.
Proses koneksi wifi
Berikut
adalah proses atau langkah terjadinya suatu koneksi wireless yang perlu
difahami yang akan sangat membantu kita dalam menyelesaikan masalah.
- Proses scanning wireless
access point (AP)
- Memilih wireless
access points
- Proses authentikasi
terhadap wireless AP yang dipilih
- Proses koneksi terhadap
wireless AP yang dipilih
- Mendapatkan konfigurasi
TCP/IP address
1. Scanning wireless AP
Computer
berbasis XP atau Vista yang mempunyai wireless adapter active yang supports
Wireless Auto Configuration, akan selalu melakukan scanning adanya wireless AP
pada jangkauannya setiap 60 sec. Saat scanning, wireless adapter mengirim
sederetan frame Probe Request.
Sementara itu wireless AP yg ada pada jangkauan wireless adapter yg sedang
melakukan scanning adanya wireless AP, juga mengirim frame Probe
response yang memuat capabilitas wireless AP seperti speed yang
disupport serta opsi2 security lainnya.
Kita
menganggap komputer mengalami masalah koneksi wifi jika tidak mendapatkan
satupun wireless AP dalam jangkauan roamingnya.
2. Memilih suatu wireless AP
Dari
frame Probe Response yang diterima, wireless client memilih wireless AP dimana
ia akan mencoba melakukan authentikasi dan koneksi. Wireless client menggunakan
faktor2 berikut saat menentukan wireless AP yang mana yang harus dipilih:
Wireless
AP memperkenalkancapabilitasnya didalam frame Probe response. Jika wireless clients
tidak mendukung capabilitas yang diperkenalkan di dalam Probe response tersebut
maka wireless client mengalami masalah jaringan wireless – tidak bisa memilih
wireless AP. Misal wireless AP diactivekan security WPA2 sementara wireless
clients tidak support WPA2 (wireless
device 802.11b/g tidak support) maka wireless client tidak
bisa memilih wireless AP tersebut. kita menganggapnya ada wireless problems.
- Nama jaringan
wireless (SSID) cocok dengan jaringan preferencenya
Windows
XP wireless auto configuration memelihara daftar jaringan wireless yang kita
pilih (preferred wireless network). jika nama wireless network SSID tidak cocok
dengan yang ada dalam daftar nama2 SSID yang ada, maka default Windows tidak
bisa terhubung ke wireless AP. Jika clients wireless menerima beberapa Probe
response yang ada dalam daftar nama SSID, maka client wireless memilih menurut
urutan tertinggi dalam daftar preferred SSID.
Jika
nama2 wireless network SSID dari frame Probe response yang diterima tidak cocok
dengan jaringan dalam daftar preference, Windows akan memunculkan pesan “One or
more wireless networks are available” atau “Connect to a wireless network”.
jika user mengklik pesan ini, maka user memilih koneksi ke jaringan wireless
baru.
Wireless
clients adapter memilih wireless AP dengan signal terkuat dari daftar nama2
SSID yang ada yang paling tinggi dalam daftar preference wireless name.
3. Proses authenticasi terhadap wireless AP yang
dipilih
Setelah
memilih wireless AP yang akan dikoneksikan, proses selanjutnya adalah proses
authentikasi. Jenis authentikasi tergantung capabilitas security wireless AP
dan bagaimana client dikonfigure untuk melakukan authentikasi jaringan
wireless.
Jika
anda menambahkan wireless network dari tab Wireless network
pada property wireless connection anda, maka by default adalah
open system authentication dan kemudian IEEE 802.1X. Jika anda mengkoneksikan
lewat dialog box Connect to Wireless Network atau Choose
a wireless network, maka setting authentikasi ditentukan dari
capabilitas frame Probe response wireless AP. Windows XP /Vista dapat
menentukan dari frame probe response apakah menggunakan open system
authentication tanpa encryption, opensystem authentication dengan inkripsi
WEP, authentication WPA-PSK, ataupun authentication
WPA2-PSK. Sering terjadi masalah jika gagal melakukan proses authentikasi ini.
4. Proses koneksi terhadap wireless AP yang
dipilih
Setelah
selesai melakukan proses aythentication, wireless adapter dan wireless AP
saling bertukar serangkaian pesan untuk membentuk suatu koneksi.
5. Mendapatkan konfigurasi TCP/IP
Setelah
koneksi terbentuk, wireless client dapat memulai mengirim frame wireless yang
mengandung paket TCP/IP. Jika wireless clients dikonfigurasi untuk menerima IP
address automatis, maka ia akan menggunakan DHCP untuk request suatu
konfigurasi IP address. umumnya wireless AP mempunyai layanan DHCP
server untuk menjawab request wireless clients untuk
konfigurasi IP.
Dengan
memahami ke lima proses diatas, akan memudahkan kita dalam melakukan
troublehooting masalah jaringan wireless.
Masalah umum wireless – masalah konektivitas
Paling
banyak dalam masalah wifi adalah sebagai berikut:
- Tidak berhasil
melakukan koneksi wireless
- Koneksi yang
intermittent
Kedua
hal inilah yang paling banyak kita jumpai dalam hal wireless problems.
Tidak berhasil melakukan koneksi wireless
Yang
paling banyak dalam masalah jaringan wifi adalah tidak berhasilnya melakukan
koneksi ke jaringan wireless, dari proses scanning sampai mendapatkan IP
address. Alasan yang paling banyak dengan wireless problems ini adalah sebagai
berikut:
- Konfigurasi yang
tidak klop / tidak matching
- Wireless auto
configuration di enable sementara tool wireless configuration bawaan dari
vendor juga di install
- Wireless AP
dikonfigurasi dengan filter MAC
- Sumber sinyal interferensi
- Sumber sinyal
attenuasi / pelemahan
Konfigurasi yang tidak matching
Beberapa
property yang berbeda dari wireless connection haruslah matching antara
wireless AP dan wireless clients sebelum berhasil terbentuknya koneksi.
Beberapa masalah jaringan wireless yang menyebabkan tidak matching adalah
berikut:
Technology 802.11 yang tidak matching
Ada
3 standard wireless 802.11 yang berbeda saat ini yaitu 802.11b; 802.11g; dan
802.11a.sementara satu lagi masih dalam draft walau sudah mulai booming yaitu
draft 2.0 802.11n. Walau banyak sudah pabrikan yang memproduksi teknologi yang
bisa support beberapa standard dalam satu kemasan, bisa saja terjadi ke tidak
cocokan dalam teknologi ini. Misalkan wireless AP dengan standard 802.11a tidak
akan bisa terhubung dengan wireless clients dengan standard 802.11b/g.
Akibatnya wireless problems akan terjadi.
Methoda authentikasi yang tidak matching
Wireless
problems jenis ini yang paling banyak terjadi. Wireless client tidak berhasil
melakukan authentikasi jika antara wireless AP dan wireless clients tidak klop.
Method authentikasi pada jaringan wireless rumahan meliputi open system, shared
key, WPA-PSK, and WPA2-PSK. Verifikasi terlebih dahulu method authentikasi yang
dikonfigurasikan pada wireless AP, dan sesuaikan pada setting yang ada pada
wireless client.
Kunci WEP yang tidak matching
Jika
menggunakan authenkasi WEP pada standard device 802.11b/g/n dan
menspesifikasikan kunci WEP, adalah sangat mungkin terjadi kesalahan pengetikan
atau salah eja. Hal ini akan mengakibatkan wireless problems karena kunci WEP
tidak matching. Ketidak sesuaian interpretasi antara wireless AP dan wireless
client ini bakal menghalangi terjadinya komunikasi – yang akibatnya tidak
terbentuk koneksi. Hal ini sering kita jumpai computer kita hanya mendapatkan
IP address APIPA dan menampilkan status “Limited or no connectivity” pada
wireless connection. Kita pun menganggapnya ada masalah jaringan wireless.
Method
konfigurasi kunci WEP tergantung pada versi Windows pada wireless client.
- Pada Windows XP tanpa
di install service pack, anda harus mengetikkan kunci WEP pada kolom Network
Key, spesifikasikan format pada kunci WEP (baik character ASCII
maupun Hexa), spesifikasikan juga panjang kuncinya (40bit atau 104 bit
pada kolom Key length).
- Untuk Windows XP
dengan SP1/SP2, anda harus menspesifikasikan key WEP dua kali pada Network
Key dan Confirm Network Key. Format panjang key
tidak perlu karena akan ditentukan secara automatis menurut kunci yang
diketikkan. Untuk Windows dengan SP2 anda harus memilih WEP
pada Data Encryption.
Jika
anda menggunakan Wireless Network Setup Wizard dalam Windows XP SP2, semua
devices yg support Windows Connect Now secara automatic dikonfigure dengan WEP
key yang sama.
WEP Key index tidak match
WEP
Key index adalah suatu nomor yang menspesifikasikan WEP key yang mana yang akan
dipakai untuk encryption frame wireless. Anda bisa menggunakan sampai 4 WEP
keys yang berbeda. Dalam prakteknya hanya ada satu key index yang dipakai, yang
sama dengan kemungkinan WEP key pertama. Wireless AP dan wireless client
keduanya harus dikonfigurasi mengunakan kemungkinan WEP key pertama. Jika
tidak, maka terjadi masalah jaringan wifi tidak terjadi koneksi.
Menspesifikasikan
kemungkinan pertama WEP key tergantung bagaimana wireless client dan wireless
AP memulai penomoran ke empat kemungkinan WEP key. Misal bisa saja penomoran
dimulai dari 1 (1 ~4) atau dimulai dari 0 (0~3).Pilih kemunkinan pertama WEP
key.Misal, Windows XP tanpa service pack memulai penomoran dengan 0, sementara
pada Windows SP1/SP2 memulai pada nomor 1.
Tidak match WPA-PSK atau WPA2-PSK
Jika
anda memakai authentikasi WPA-PSK atau WPA2-PSK, anda harus melakukan
konfigurasi nilai preshared key pada kolom Network key dan Confirm
network key. Pastikan kedua wireless client dan wireless AP mempunyai
nilai preshared key yang sama. Untuk WPA anda harus memilih TKIP pada Data
encryption dan WPA-PSK pada Network
Authentication.Untuk WPA2 dengan Windows XP2, harus memilih AES
pada Data Encryption dan WPA2-PSK pada Network
Authentication.
Jika
anda menggunakan Wireless Network Setup Wizard dalam Windows XP SP2, semua
devices yang support Windows Connect Now secara automatis dikonfigure dengan
nilai WPA preshared key yang sama. Wireless Network Setup Wizard tidak support
configurasi dari nilai WPA2 preshared key.
Wireless auto configuration di enable
sementara tool wireless configuration fihak ketiga juga di install
Windows
XP Wireless Auto Configuration memberikan support integrasi pada wireless
networking dan membantu mengautomasi konfigurasi wireless. Wireless network
adapters menyediakan suatu tool wireless network configuration. Jika adapter
tersebut support Wireless Auto Configuration, maka anda tidak memerlukan lagi
software tool dari vendor adapter tersebut. Untuk mengetahui apakah wireless
adapter anda support Wireless Auto Configuration, klik kanan wireless
connection dalam folder the Network Connections dan
pilih property. Jika ada tab Wireless Networks maka wireless
network adapter anda support Wireless Auto Configuration. Untuk menghindari
konflik yang bisa membuat masalah jaringan wireless, maka tidak usah di install
tool dari vendor ini.
Karena
seringnya terjadi masalah saat konfigurasi dan koneksi jika Wireless Auto
Configuration di-enabled dan wireless network configuration tool juga di
install. Karena dalam hal ini kedua Wireless Auto Configuration dan wireless
network configuration tool bisa saja mengirim setting kepada wireless network
adapter, akibatnya adalah konfigurasi yang tidak matching – anda akan mengalami
masalah.
Makanya
untuk menghindari masalah nantinya – gunakan salah satu saja baik Wireless Auto
Configuration atau wireless network configuration tool, jangan keduanya.
Misal
saja wireless adapter anda mempunyai tool yang bisa anda gunakan, sementara
tidak support Wireless Auto Configuration, maka disable saja Wireless Auto
Configuration dan gunakan wireless network configuration tool. Bagaimana
disable Wireless Auto Configuration? Pada Wireless Networks
tab pada property wireless connection dalam Network
Connections, hilangkan contrengan Use Windows to configure my
wireless network settings.
Jika
anda memutuskan untuk menggunakan wireless network configuration tool bawaan
dari vendor, untuk keperluan setting jangan lagi menggunakan Wireless
Networks tab, gunakan tool ini untuk setting seperti wireless network
name (SSID), authentikasi dan encryption.
Jika
menggunakan Wireless Auto Configuration, maka remove saja program bawaan dari
vendor dari Control Panel-Add or Remove Programs ataupun dari Uninstall program
tersebut.
Wireless AP dikonfigurasi dengan fileter MAC
Wireless
AP memungkinkan kita menspesifikasikan address MAC (media access control – atau
lazim disebut juga address physical atau address hardware) tertentu saja yg
bisa mengirim frame kepada wireless AP. Fitur ini disebut sebagai MAC address
filtering yg dirancang untuk memberikan layer keamanan extra pada jaringan
wireless. Akan tetapi hacker bisa saja dengan mudah menghalangi keamanan exta
ini dengan cara menangkap frame yang dikirim dari dan ke wireless client yang
diijinkan dan me-reprogram wireless adapter dirinya untuk menggunakan valid MAC
address dalam daftar wireless AP.
Jika
wireless adapter tidak terdaftar dalam MAC address list pada wireless AP, maka
anda mengalami wireless problems – clients tidak bisa akses ke wireless AP.
Jadi pastikan wireless clients terdaftar dalam list MAC address yang dibolehkan
access ke wireless AP.
Sumber Interferensi Signal
Standard
802.11b/g bekerja pada frequency 2.4 GHz yang sama dipakai pada perangkat
wireless lainnya seperti cordless phone, microwave, perangkat keamanan dan
monitoring rumah, dan juga camera video wireless. Sumber interferensi ini
sangat mengganggu yang bisa mengakibatkan wireless problems dimana client wi-fi
komputer tidak bisa koneksi ke wireless AP.
Untuk
memstikannya, matikan sementara sumber interferensi ini atau pindahkan wireless
client dan wireless AP jauhan dari sumber interferensi ini, dan lihat apakah
ada perubahan atau masih ada masalah jaringan wireless.
Sumber Pelemahan / Attenuasi Signal
Sumber
pelemah / penghalang signal seperti dinding, atap, lapisan metal antara
wireless clients dan wireless AP dapat menyebabkan gangguan signal wireless,
atau hilangnya kekuatan signal. Pada beberapa kasus bahkan kehilangan signyal
sama sekali yang menyebabkan masalah wifi – tidak bisa terhubung sama sekali.
Koneksi Yang Intermittent
Dalam
beberapa kasus, banyak terjadi masalah dimana awalnya mendapatkan signal kuat
dan tiba-2 terputus tanpa interfensi si user. Paling banyak masalah jarigan
wireless ini disebabkan oleh berikut ini:
- Authentikasi 802.1X
di enable pada wireless client sementara pada wireless AP tidak
- Duplikat Nama
jaringan wireless (SSID)
- Sumber interferensi
- Sumber attenuasi /
pelemahan
- Virus komputer
- Kerusakan perangkat
atau driver yang kadaluarsa / outdated
802.1X Authentication di Enabled pada
Wireless Client dan tidak pada Wireless AP
802.1X
authentication secara default adalah enable pada semua koneksi wireless maupun
wired. Pada Windows XP SP1, Microsoft mengubah proses authentikasi untuk
jaringan wireless. Jika 802.1X authentication di enable dan proses authentikasi
tidak selesai sempurna, maka koneksi akan putus. Hal ini biasanya terjadi 3
menit setelah koneksi terbentuk menggunakan system authentikasi terbuka.
Untuk
memperbaiki hal ini pada Windows XP SP1, lakukan berikut ini:
- Klik Start
=>Settings kemudian klik Network Connections.
- Pada Network
Connections, klik kanna wireless connection dan kemudian klik Properties.
- Klik Wireless
Networks tab => dibawah Preferred networks
klik wireless network name anda, dan kemudian klik Properties.
- Klik tab Authentication,
kemudian kosongkan contrengan Enable IEEE 802.1x authentication
for this network.
- Klik OK
dua kali untuk menerima perubahannya.
Prosedur
ini umumnya tidak diperlukan pada komputer yang jalan pada Windows XP tanpa
Service pack atau Windows XP dengan SP2. Akan tetapi perlu juga mematikan
802.1X authentication di disable jika menggunakan open system authentication.
Prosedur diatas juga berlaku untuk Windows XP SP2.
Untuk
Windows XP tanpa SP, lakukan berikut ini:
- Klik Start
=>Settings kemudian klik Network Connections.
- Pada Network
Connections, klik kanan wireless connection anda dan kemudian klik Properties.
- Klik Authentication
tab, kemudian kosongkan contrengan Enable network access control
using IEEE 802.1x
- Klik OK
untuk menyimpannya.
Duplikat Nama Jaringan Wireless
Salah
satu alasan koneksi yang intermittent adalah nama jaringan wireless duplikat
dengan jaringan wireless lainnya didalam jangkauan wireless clients. Misalkan,
dalam kampus yang berdekatan terdapat dua jaringan wireless dengan nama SSID
yang sama yang saling overlap. Dalam hal ini semua wireless AP yang
memperkenalkan diri dengan nama SSID yang sama dianggap berasal dari satu jaringan
wireless yang sama. Wireless client dari wireless AP anda bisa saja mengambil
jaringan wireless AP yang lain dengan nama SSID yang sama tadi. Jika wireless
client anda tidak di configure menurut method authentikasi dan key dari
jaringan wireless yang lain, maka anda akan mengalami masalah jaringan wireless
yang intermittend sampai wireless client anda kembali memilih wireless AP anda
kembali.
Kebanyakan
kasus nama duplikat dari jaringan wireless ini adalah cara setup jaringan
wireless AP dengan setting default tanpa mengubah nama SSID nya. Makanya
pastikan selalu mengubah nama default dari pabrik agar tidak terjadi
kemungkinan nama SSID yang sama dengan jaringan wireless lain yang tidak
mengubah default namenya.
Untuk
memastikan duplicat nama jaringan yang sama, matikan dulu wireless AP anda dan
periksa apakah wireless client masih menerima SSID yang sama juga dengan nama
jaringan SSID dari wireless AP anda. Untuk menghindari masalah jaringan
wireless anda, configure wireless AP anda dengan nama SSID yang unik.
Sumber Sinyal Interferensi
Seperti
halnya sinyal interferensi yang bisa menyebabkan masalah jaringan wireless –
kurangnya konektifitas, sinyal ini juga bisa menyebabkan koneksi yang
intermittent.Perangkat seperti microwave oven, cordless phone, system keamanan
dan monitoring rumah, dapat menjadi sumber interferensi yang membuat masalah.
Untuk
memastikan, coba uji dengan mematikan sementara sumber2 sinyal interferensi
tersebut dan lihat apa ada perubahan atau tidak.
Sumber pelemahan sinyal
Sumber
pelemahan signal disamping bisa mengurangi kekuatan sinyal koneksi, dia bisa
juga menyebabkan masalah – koneksi yang intermittent. Anda perlu memperhatikan
korelasi terjadinya intermittent dengan sumber pelemahan sinyal ini.Misal saja
ada terjadinya intermittent saat ada seseorang yang sedang membuka pintu garasi
yg terbuat dari metal.
Computer Viruses
Beberapa
virus komputer diketahui bisa menyebabkan masalah jaringan wireless –
terjadinya koneksi yang intermittent.Pastikan bahwa computer anda dilengkapi
dengan antivirus misal McAfee, Norton, atau BitDefender dan
diupdate selalu.
Kerusakan hardware atau software driver yang
outdated
Bisa
saja tejadi masalah jaringan wifi dikarenakan kerusakan pada wireless AP atau
wireless clients pada komputer. kalau anda tidak mempunyai perangkat backup
cadangan agak susah juga mendeteksinya. Yang paling bisa dilakukan adalah
melakukan diagnostic dari tool bawaan dari vendor perangkat wireless tersebut.
Pastikan
Windows anda mempunyai driver dengan versi terbaru dari wireless adapter anda.
Begitu juga upgrade firmware wireless AP anda dengan firmware terbaru daru
vendor. Beberapa jenis wireless router mempunyai fitur automatis update
firmware.
Iwan Kurniawan